“Engkau bagaikan, bunga
teratai yang terapung diatas danau Sentani. Itulah Si Dia gadis kaki gunung
Siklop”.
Pada suatu ketika. Saya mendatangi sebuah lapangan
Futsal di dekat PT.Telkom Tbk. Untuk mengikuti kompetisi yang dilaksanakan oleh
Panitia malam keakraban Ikatan Mahasiswa Se-Tanah Papua (IMASEPA) Jawa Barat tahun
2014 untuk galang dana. Pas, sesampai di tempat tesebut. Ku lihat suasana
sangat rame.
Seluruh mahasiswa asal Papua yang menganyam pendidikan
di wilayah Sumedang, Cimahi, dan Bandung dapat menghadiri untuk mengikuti
turnamen itu. Pada kesempatan tersebut, saya di panggil seorang pria cakap, yang
sering sapa Wenas; Aita papi ko dari mana ? “Jii aita, za dari asrama !
Kemudian, kami dua mulai Diskusi. Perbincangan empat mata yang sangat asik sekali.
Tentang jualan baju, dalam rangka galang dana untuk persiapan ibadah Natal
Namun, tanpa segang-segang saya mengalihkan diskusi.
Untuk dapat memperhatikan pada gaya seorang gadis yang mengenakan baju kaos bola
bernomor 10. Belakan bajunya ditulis “Enggo”.
Dia adalah salah satu pemain dari tim futsal Putri “Yupinai”.
Tipology dirinya, sangat
sopan dan rama. Diriku sungguh sangat penasaran. Namun, tak lama kemudian, saya
memanggil adik cewe saya. Kebetulan Adik=Ku satu tim Futsal dengan Enggo itu.
Ia bernama Mia, “Wee adik mia, Enggo yang nomor 10 itu de punya siapa ee? Ade
mia bilang, Jiii abang. Abang sendiri
yang kesana baru, langsung tanya to heheheeh ! “Oke baik, dik sayang, kaka Cuma tanya
saja .
Kemudian, keesok harinya. Ikatan Pelajar dan Mahasiswa
Nabire, Paniai, Dogiay, dan Deiyai atau yang disingkat IPMANAPANDODE menggelar
rapat. Dengan aganda, persiapan natal lokal. Pada kesempatan itu, Cewe tersebut
dapat hadir pada rapat itu . Namun, dia duduk berhadapan dengan saya. Jujur
saya merasa malu skali. Juga saya digangguin teman-teman yang datang bersamaan.
Usai rapat, dengan perasaan malu, saya
mulai bertanya; “ Ade, Ko punya nama
siapa ? “Kaka za punya nama Yoke !
Jeki: Ade, di Papua asal dari mana ?
Yoke: “Kaka saya dari Sentani !
Jeki: “Ohh yaa. Ade ko kenal dengan kaka Evan Ibo
ka ?
Yoke: “ Ahh kaka, sa tra kenal yaa !
Saya mulai pandang dirinya, dengan senyun.Kebetulan
dilutut kakinya ada luka lecet, kemudian saya bertanya, “Ade, luka di ade punya
lutut itu apa penyebabnya apa ? Yoke: Kaka, za jatu, pass waktu main Futsal !
Jeki: Ade ko pake Propolis boleh ! Temannya yang
disamping Yoke mulai angkat bicara, Benar kaka, Pake Propolis itu cepat sembu !
Ketika saya bertanya, pandangan dirinya, mengara ke
depan. Selain itu, saya digangguin teman-temannya yang sekampus itu. Beberapa
menit kemudian, mereka minta pamit untuk pulang. Saya juga ikut keluar dengan
mereka, dan ingin ku mengantar mereka sampe ke jalan PPI, akan tetapi saya di
gangguin Kaka Elin dan Amoye Gobai maka batal untuk mengantarnya.
“Saya mengungkap rasa kasih sayang melalui sepotong
tulisan ini, buka berarti saya memandang seorang gadis dari penampilan dirinya
atau kecantikan dirinya, tetapi sifat dan tipology dirinya yang ramah dan sopan
”.
Sifat rame dan Sopan. Psikologis tersebut, dimiliki
setiap putri melanesia di West Papua. Mereka sadar bawah, “saya adalah seorang
gadis asal Papua.
Itulah Dia seorang gadis, dari Kaki gubung Siklop.
Rama dan Sopa dirinya, Bagaikan Bunga Teratai terapung diatas Danau sentani
dengan tenang diatas permukaan AIR .
Saya harap sepucuk Feature ini, ko baca “Hai Yoke,
Gadis Sentani.
1 komentar:
Semog ade de baca supaya mungkin ada reaksi balik ka....., yah dalam bentuk tulisan untuk kk Jackson.... (y)
Posting Komentar