SUATU
ketika saya bermaksud cari kontrakan dekat Kampus Unversitas Sangga Buana (USB
YPKP). Tepatnya belakan kampus itu, saya dapat sebuah kamar kos. Nomor 23. Pembayaran,
Satu Juta Lima ratus Rupiah, pertahun.
Kosanku terletak di dekat
Gereja Injil Indonesia (Hok Im Tong) jalan Cicadasa, Bandung Jawa Barat.
Pada awalnya, saya
berkenalan dengan Pria cakap. Ia bilang, “Nama saya Gus, Asal Kalimantan”. "Saya bernama jeki,
asal Papua". Usai berkenalan, saya diminta
pasang Internet. Pembayaran perbulan, Empat Puluh Ribu Rupiah. Namun, saya
memenuhi tawaran tersebut, dan akhirnya diminta pasang.
Gus adalah teman kosan-Ku.
Ia sudah menyelesaikan study pada program Teknik Pertambangan di Universitas
Islam Bandung atau yang disingkat UNISBA, selain penghuni di kosan itu, sambil
usaha Internet.
Saya selalu onlline di
tete www.google.com untuk cari informasi
di media onlline tapi belum bisa buka media sosial alias facebook. Namun, pada
seminggu kemudian saya minta tolong daftarkan facebook ke Kaka Gus. Namun, akhirnya kaka Gus bikinkan facebook saya/
Tapi, saya jarang buka
facebook. Kemudian, kaka gus minta saya buka Blogger. "Bah, kaka blogger itu apa ? "Jak, itukan gunanya untuk belajar nulis. Saya belum tahu cara menggunaan
blogger. Saya perhatikan cara buka, pada awalnya Kaka gus tulis www.blogspot.com
namun minta tulis email dan passpor yang sudah saya bikin sebelumnya. Usai
buka, bloggerku www.jeksonikomouw.blogspot.com, Kaka Gus tunjukin bloggernya Dia.
Kemudian, Kaka Gus ajarin,
cara posting tulisan dan foto pada blogger. Namun saya mulai paham sedikit.
Dua hari kemudian, saya
tulis sepucuk tulisan, untuk mengkritisi kinerja Bupati Kabupaten Paniai, Naftali Yogi S.Sos melalu
blogger saya.
Itu saja tidak puas. Pas
usai pulang Kulia, saya diminta beli buku tentang blogger oleh Kaka Gus. Pada sore
itu, saya medatangi sebuah Gramedia yang terletak dekat Kampus Institut
Teknologi Nasional (ITENAS).
Namun, saya membelinya, Judulnya“
Tisp Bikin Blogger”. Kemudian, saya pulang ke Kosan-ku. Tak lama-lama, mulai
saya praktekan sesuai dengan petunjuk pada buku yang sa beli tadi.
Tapi sangat sulit sekali
untuk bikin blogger. Kemudian, saya suruh teman akun blogger-ku www.egeidaby_news.blogspot.com.
Tak malu saya minta nomor handphone beliau. Ia mengirimnya, kemudian saya
menelpon diriNya. “Nauwai, selamat sore. Saya dengan adik jekikom di Bandung”.
“Sore juga wene, kaka dengan Amoye Egeidabi di Jogya”.
“Nauwai, saya mau tanya.
Cara ganti Templates itu bagimana ? “Wene nanti masuk ke google, lalu tulis
templates blogger. Klau, sudah dapat, nanti download lalu ganti”. “Siap
Nauwaipaii”
Dan akhirnya, saya mulai
praktekan sesuai dengan petunjuk dari Kaka Amoye Egeidaby. Tapi sayangnya, gagal
dan gagal terus. Saya terus menelpon tapi trus gagal dan gagal truss walaupun
dijelaskan.
Kemudian, saya minta kontak person Kaka Maikhel Tatogo, "Nauwai, za minta kaka punya nomor hp ?, Kaka, de kirim, lalu saya mulai kontak, "Nauwai, za minta penjelasan sedikit mengenai bikin blogger ka ? "Ya wene, bagimana ? "Nauwai, cara ganti template gaakitoo noo ! "Yaa wene, ko tunggu kaka akan kirim link kesitu jadi, akhirnya kaka de kirim. Maka saya mulai mencoba tapi gagal trus..!
Kemudian, saya minta kontak person Kaka Maikhel Tatogo, "Nauwai, za minta kaka punya nomor hp ?, Kaka, de kirim, lalu saya mulai kontak, "Nauwai, za minta penjelasan sedikit mengenai bikin blogger ka ? "Ya wene, bagimana ? "Nauwai, cara ganti template gaakitoo noo ! "Yaa wene, ko tunggu kaka akan kirim link kesitu jadi, akhirnya kaka de kirim. Maka saya mulai mencoba tapi gagal trus..!
Pikiran saya tra tenang,
akhirnya saya merencanakan untuk pergi ke Jogya. Kemudian, saya menelpon kaka Amoye, "Nauwai, za mau datang ke Jogya ni, mau belajar Blogger. "Oke, wene trapapa datang sudah".
Dua Bulan kemudian, saya
ke Jogya. Dan langsung menjumpai Kaka dia. Kemudian, saya mulai belajar . “Jujur, saya bolos ke Kampus.
Syukur, saya mulai belajar
ganti template blogger. Kemudian, Kaka Amoye mulai jelaskan cara penggunaan
sosial media blogger. Pada awalnya kaka Amoye arahin saya untuk menulis di
blogger.
Saya menghabiskan waktu di
Jogya, selama seminggu. Tapi sangat bersyukur karena ada ilmu yang dapat saya pelajari dari KAKA
AMOYE EGEIDABI.
Kemudian, saya mulai bisa
bikin blogger sendiri, kemudian mengajarkan beberapa mahasiswa Papua di tanah
Pasundan.
****
Pada masa itu, Mahasiswa
asal Papua di Bandung, belum ada satupun yang punya blogger. Mukin, Cuma saya
sendiri. Saya terus belajar menulis di blogger pribadiku. Kemudian saya juga mulai ajarin bikin blogger
ke beberapa mahasiswa asal Papua di Bandung. Saya merasa bersyukur, sebab
beberapa mahasiswa Papua di tanah pasundan bisa bikin blogger sendiri.
Berawal dari blogger saya berkenalan
dengan banyak teman. Salah satunya, Kaka Michael Tatogo pengelolah akun blogger
www.persipuramania.blogspot.com,
selain itu pimpinan redaksi www.suarapapua.com,
Oktovianus Pogau. Selain itu, pengelolah akun web blog www.umaginews.com. Pengalaman,
yang sangat berharga dalam proses pembalajaran ini.
Kemudian, pada awal 2011.
Kawan Oktovianus Pogau, minta saya jadi kontributor wilayah Bandung di media www.papuanvoices.blogger.com
untuk jadi penulis. Namun, saya memenuhi permintaannya. Mottonya adalah, menyuarakan bagi kaum tak bersuara.
Saya sering kirim berita
ke papuanvoices. Tak lama kemudian
papaunvoices di domain ke www.suarapapua.com.
Saya rajin sekali menulis di media Papua yang baru lahir itu. Jujur saya salah
satu kontributor suarapapua yang menulisnya jahu belum sempurna dari
kawan-kawan lainnya.
Tapi, saya terus belajar
dan belajar menulis. Walau, di suara Papua saya nulis berita. Di blogger-Ku
saya belajar menulis juga. Terkadang saya sangat kecapean.
********
Suatu ketika saya Ke
Jogya. Pas tepat di asrama Papua “Kamasan 1” di jalan Kusuma Negara itu.
Kebetulan ketemu dengan kaka Mateus Auwe, kemudian kaka Amoye minta saya untuk
gabung ke www.majalahselangkah.com
namun saya bersedia untuk gabung. Saya didaftarkan sebagai koresponden di media
selangkah.
Perna, Sempat saya merasa kecapean
untuk buru berita, karena tugas kampus menumpuk. Tapi, saya menyadari bawah, “Merasa
kecapean bukan hambatan, tapi itu merupakan bagian dari proses pembelajaran”.
MAJALAH SELANGKAH adalah
sebuah media portal berita Papua. Mottonya; Kritis dan Obyektif untuk Perubahan di Tanah Papua.
*****
PADA
awal Tahun 2013. Saya diminta ikut Kursus Jurnalisme
Sastrawi (JS) di Yayasan Pantau, oleh Pimpinan Redaksi www.suarapapua.com. Oktovianus Pogau,
namun saya bersedia untuk ikut belajar menulis panjang.
Okto Bilang, “Jekikom, ko
dapat Beasiswa dari Yayasan Pantau jadi ko ikut”. Hati saya sangat senang
sekali ketika dengar hal tersebut. Kemudian, pada awal januari saya mengikuti
Jurnalisme Sastrawi di Pantau. Sangat bersyukur, selama ikut kursus menulis
saya bisa di kenal juga mengenal kawan-kawan penulis dari berbagai wilayah di
Indonesia.
Para pemeteri juga Orang-Orang
hebat, yakni; Janeet Stela dan Andreas Harsono
0 komentar:
Posting Komentar