Rabu, 19 November 2014

JOKOWI BERGURU DARI FIDEL CASTRO

Oleh: Jackson Ikomouw*)  
                                 
RI 01, JOKOWI
Presiden terpilih Republik Indonesia Ir. Joko Widodo, “Jika, Ingin mau membangun kesejahtran rakyat; segera nasionalisasi perusahan-perusahan asing di Indonesia,  yang  beroprasi sejak tahun 1966 hingga sekarang. Buktikan “Refolusi Mental”. Segerah mengambil bertindak tegas, seperti Presiden Kuba, Fidel Castro, yang berhasil menantang Amerika Serikat, hanya untuk merubah tatanan kehidupan rakyatnya. Oleh sebab itu, Presiden terpilih ke-7  Indonesia, segerah menuntaskan dasar utama persoalan konfirasi politik ITU. 

Mantan Wali Kota Solo, Jokowi.  Telah berhasil merahi RI 01 melalu pelaksanaan Pemilu 2014. Diusung dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Sementara sedang menunggu pelantikan. Sejumlah persoalan sedang menanti. Akankah, Jokowi jalankan roda pemerinta sesuai Visi dan Misi dimasa kepimimpinanNya? juga mampun, mengusir kapitalisme dari Indonesia ?

Persoalan di negara kepulauan ini, bagaikan guyuran hujan. Satu masalah usai, timbul masalah baru. Mas Jokowi memimpin dalam segudang masalah. Tak ada jalan lain  untuk upaya menyelesaikan, ‘Hanya, tempu jika reviu kembali awal penanaman modal asing di Indonesia.

Benahi, tatanan kehidupan rakyat Indonesia untuk mewujudkan pembangunan kesejahtran penentunya pada kharisma seorang RI 01 terpilih. Fidel Castro menyadari; untuk mendirikan sebuah negara merdeka ialah membangun kesejhatran rakyat. Do tindak tegas  akan karena penuh kecintaan terhadap rakyat Kuba. Telah berhasil menantang Freeport Sulphur. Sebuah perusahan raksasa Amerika tahun 1959.

Ketika, Fidel Castro berhasil menghancurkan rezim diktator Batista. Seluruh perusahaan asing di negeri itu dinasionalisasikan. Akhirnya, bangkrut berkeping-keping. Hal tersebut terungkap dalam tulisannya Lisa Peace. Bangkutnya perusahan yang berproduksi nikel tak berdaya, namun terjadi keteganan di Kuba.

Namun. Disaat ini, dasar utama persoalan Indonesia, senasib dengan rakyat Kuba di masa kepemimpinan Batista. Jika presiden baru terpilih, berani menantang Amerika dan sekutunya, akan nampak pembangunan rakyat Indonesia, dan jahu lebih baik kehidupan rakyat Indonesia dari sebelumnya.

“Indonesia tak ada harap untuk bernapas, jika perusahan asing tidak di nasionalisasikan. Bikin tamba masalah, menamba masalah, rakyat terus menderita, kemiskinan dan penganguran akan meningkat. Para pemimpin di Indnesia tidak sadar akan jasa para pejuan Indonesia yang telah pertarukan nyawa mereka demi menentukan nasib sendiri.

Kepemimpinan Jokowi menentukan nasib rakyat Indonesia kedepan, akankah nasib rakyat Indonesia masih terus seperti sebelumnya ? sangat di sayangkan,. Apabila masa kepimimpinan presiden baru “tidak usir” perusahan asing di Indonesia. Nasib bangsa ini, akan menuai kehancuran.

Awal, penanaman modal asing di Indonesia dilakukan Seoharto dengan dijinkannya PT.Freeport. Salah satu perusahan yang pada awalnya beroperasi di Kuba. (Jekikom)

0 komentar:

Posting Komentar