Duamo adalah sebuha Pulau di Danau Tigi. Banyak
menyimpang keunikan di Pulau itu. Di
bagian depan pulau ini terpampang gambar
serupa muka manusia. Danau Tigi sebuah danau yang terdapat di Kabupaten Deiyai
Provinsi Papua. Untuk menjangkau ke pulau itu dengan menggunakan sepoodbok dan
parahu. Masyarakat yang hidup di pinggiran Danau Tigi berpencarihan menjalah
Ikan.
Adapun
sejumlah sejarah di Danau itu. Pada poin pertama ialah, Cerpen: Kampak Ajaib
yang diangkat menjadi kurikulum pendidikan oleh Kementrian Kebudayaan dan
Pendidikan Tahun Ajaran 2014. Selain itu, ada patung Tuhan Yesus dan Santa
Maria di Pulau Duamo. Patung tersebut, sudah ada sejak zaman dahulu, atau itu alam.
Selain itu, banyak masyarakat mencing Ikan. Di
Danau tigi, ada tiga macam ikan, yakni:Udan, Mas, Lele dan Mujaer. Di Pulau
duamo, ada masyarakat yang jual Ikan harganya Rp. 100.000-300.000
Biaya untuk transportasi danau untuk ke Pulau Duamo
Rp.500.000 S/d 1.000.000. Untuk penginapan
sementara belum ada di Kabupaten Deiyai. Walaupun ada pasilitas belum
maksimal.
Pemilik pulau itu, Marga Pekei dan Ikomou.
Pada, 23 Januari 2014. Saya bersama sejumlah
anak-anak asal Kampung Ikiyauwo menuju
ke Pulau itu, dengan menggunakan Perahu. Kami mendatangi dengan tujuan
bakar-bakar Bebek sambil mandi. “Saya terkesan; banyak masyarakat menjalah Ikan
di dekat pulau itu serta ada patung Tuhan Yesus dan Santa Maria dalam gua di
Pulau itu.
Disela mandi, saya motret beberapa gambar sebagai
dokumen. Usai mandi ketika masuk ke gua, saya takut untuk memotret. Kemudian pulang kembali ke Kampung
Ikiyauwo. Perahu yang kami tumpangi
hampir saja tenggelam dengan derasnya arus ombak di Danau Tigi.
Di akhir tulisan ini, ingin curhat, mengenai “Kampak Ajaib”.
Di Kampung Bomou hiduplah
sebuha pemuda gagah, bernama “Gokouwode Ikomou”. Ia baru menikah dengan sebuha
nona cantik bermarga “Tekege”. Suatu hari
di rumah tak ada kayu bakar. Namun, Ikomou bermaksud untuk mencari Kayu
bakar di tadi/geida.
Namun, Ikomou bermaksud
untuk panjat kayu Uwaa/Cemarah di kebunnya untuk tebang ranting sebagai kayu
bakar di rumah.
Tak lama kemudian kampak
yang digenggamnya jatuh di tanah. Kemudian Ikomou bermasud untuk turung ambil.
Apa yang terjadi, Kampung tersebut lompak menuju arah Danau Tigi. Ikomou terus
mengejar, hingga di Danau. Namun, kapak
tersebut, sendiri masuk disebuah parahu, kemudian dengan sendirinya perahu
tersebut tengelam dalam dalam danau
Tigi.
Lihat apa yang terjadi, pada Sang Pemuda Gagah
itu, Ia menjumpai seorang pelayanan yang menghidupi di dalam Danau Tigi. Si
Pelayan itu mengarahkan Ikomouw kepada seorang mengenakan pakean Raja
bermakhota dalam Danau Tigi. Ikomou dan Sang Raja itu makan bersama sambil
berdiksusi, kemudian Ikomou di berikana Kain berukuran Bendera dan Se-ekor
Babi.
Raja itu mengatakan, Babi
yang saya berikan kamu sendiri masak “
Tak seorang Kau berikan, dan yang bendera itu kibarkan di halama rumahmu. Dan
Ikomou diberikan Dompet ajaib, “Ujar Raja itu kepada Ikomou.
Kemudian ada saran yang
disampaikan, itu begini, “ Kamu nanti keliling wilayah Mee-Pagoo lalu sampaikan
bawah; Masyarakat harus piara babi, perbaruhi Rumah, benahi jembatan-jembatan
yang sudah rusak, dll.
Ironisnya, Hanya dalam
sehari Ikomouw keliling wilayah Mee-Pago, mulai dari Kegata hingga Makataka.
Usai berjumpa dengan Sang
Raja itu, Ikomou kembali ke rumah.
Kemudian babi yang berikan; Ikomou masak lalu makan, hanya karena tak mampu
habisi Ia bawah untuk Istrinya yang baru menikah (Tekege) itu. Sedangkan Benderanya , Ikomou
Kibarkan di halaman rumahNya.
Aneh, “Saat Ikomou bersama
sang Raja dalam Danau. Masyarakat di Kampung Bomou mencari Ikomou selama satu
Minggu. Sedang menurut Gokouwode, hanya 35 Menit dalam dasar Danau Tigi.
0 komentar:
Posting Komentar