Senin, 02 Februari 2015

DI PULAU DUAMO, ADA PATUNG YESUS DAN MARIA


Oleh: Jackson Ikomouw*)

Duamo adalah sebuha Pulau di Danau Tigi. Banyak menyimpang  keunikan di Pulau itu. Di bagian depan pulau ini terpampang  gambar serupa muka manusia. Danau Tigi sebuah danau yang terdapat di Kabupaten Deiyai Provinsi Papua. Untuk menjangkau ke pulau itu dengan menggunakan sepoodbok dan parahu. Masyarakat yang hidup di pinggiran Danau Tigi berpencarihan menjalah Ikan.

 Adapun sejumlah sejarah di Danau itu. Pada poin pertama ialah, Cerpen: Kampak Ajaib yang diangkat menjadi kurikulum pendidikan oleh Kementrian Kebudayaan dan Pendidikan Tahun Ajaran 2014. Selain itu, ada patung Tuhan Yesus dan Santa Maria di Pulau Duamo. Patung tersebut, sudah ada sejak zaman dahulu, atau  itu alam. 

Selain itu, banyak masyarakat mencing Ikan. Di Danau tigi, ada tiga macam ikan, yakni:Udan, Mas, Lele dan Mujaer. Di Pulau duamo, ada masyarakat yang jual Ikan harganya Rp. 100.000-300.000

Biaya untuk transportasi danau untuk ke Pulau Duamo Rp.500.000  S/d 1.000.000. Untuk penginapan sementara belum ada di Kabupaten Deiyai. Walaupun ada pasilitas belum maksimal.  

Pemilik pulau itu, Marga Pekei dan Ikomou.

Pada, 23 Januari 2014. Saya bersama sejumlah anak-anak  asal Kampung Ikiyauwo menuju ke Pulau itu, dengan menggunakan Perahu. Kami mendatangi dengan tujuan bakar-bakar Bebek sambil mandi. “Saya terkesan; banyak masyarakat menjalah Ikan di dekat pulau itu serta ada patung Tuhan Yesus dan Santa Maria dalam gua di Pulau itu.

Disela mandi, saya motret beberapa gambar sebagai dokumen. Usai mandi ketika masuk ke gua, saya takut untuk memotret.  Kemudian pulang kembali ke Kampung Ikiyauwo.  Perahu yang kami tumpangi hampir saja tenggelam dengan derasnya arus ombak di Danau Tigi.


Di akhir tulisan ini, ingin curhat, mengenai “Kampak Ajaib”.   
 
Di Kampung Bomou hiduplah sebuha pemuda gagah, bernama “Gokouwode Ikomou”. Ia baru menikah dengan sebuha nona cantik bermarga “Tekege”. Suatu hari  di rumah tak ada kayu bakar. Namun, Ikomou bermaksud untuk mencari Kayu bakar di tadi/geida.
Namun, Ikomou bermaksud untuk panjat kayu Uwaa/Cemarah di kebunnya untuk tebang ranting sebagai kayu bakar di rumah.

Tak lama kemudian kampak yang digenggamnya jatuh di tanah. Kemudian Ikomou bermasud untuk turung ambil. Apa yang terjadi, Kampung tersebut lompak menuju arah Danau Tigi. Ikomou terus mengejar, hingga di Danau.  Namun, kapak tersebut, sendiri masuk disebuah parahu, kemudian dengan sendirinya perahu tersebut tengelam dalam  dalam danau Tigi.

 Lihat apa yang terjadi, pada Sang Pemuda Gagah itu, Ia menjumpai seorang pelayanan yang menghidupi di dalam Danau Tigi. Si Pelayan itu mengarahkan Ikomouw kepada seorang mengenakan pakean Raja bermakhota dalam Danau Tigi. Ikomou dan Sang Raja itu makan bersama sambil berdiksusi, kemudian Ikomou di berikana Kain berukuran Bendera dan Se-ekor Babi.

Raja itu mengatakan, Babi yang  saya berikan kamu sendiri masak “ Tak seorang Kau berikan,  dan yang  bendera itu kibarkan di halama rumahmu. Dan Ikomou diberikan Dompet ajaib, “Ujar Raja itu kepada Ikomou.

Kemudian ada saran yang disampaikan, itu begini, “ Kamu nanti keliling wilayah Mee-Pagoo lalu sampaikan bawah; Masyarakat harus piara babi, perbaruhi Rumah, benahi jembatan-jembatan yang sudah rusak, dll.

Ironisnya, Hanya dalam sehari Ikomouw keliling wilayah Mee-Pago, mulai dari Kegata hingga Makataka.

Usai berjumpa dengan Sang Raja itu, Ikomou kembali  ke rumah. Kemudian babi yang berikan; Ikomou masak lalu makan, hanya karena tak mampu habisi Ia bawah untuk Istrinya yang baru menikah  (Tekege) itu. Sedangkan Benderanya , Ikomou Kibarkan di halaman rumahNya.

Aneh, “Saat Ikomou bersama sang Raja dalam Danau. Masyarakat di Kampung Bomou mencari Ikomou selama satu Minggu. Sedang menurut Gokouwode, hanya 35 Menit dalam dasar Danau Tigi.

0 komentar:

Posting Komentar