Minggu, 28 Februari 2016

ILLEGAL LOGIN DI KAPIRAIYA PAPUA, MERUSAK PARU-PARU DUNIA



Oleh: Jackson Ikomouw*)

Kondisi Penebangan Liar di Distrik Kapiraiya Kabupaten Deiyai, Papua. (FOTO/Dok)
85% Pulau Papua di kuasai Perusahan-perusahan Illegal. Persoalan tersebut, di Kabupaten Deiyai  Papua, perusahan Illegal Login sudah beroperasi semenjak Kabupaten Deiyai belum di mekarkan dari Kabupaten Induk Paniai. Dengan kehadiran persahan Illegal Login di Distrik Kapirai, apa yang terjadi di sana ? Namun melalui tulisan ini akan saya beberkan sesuai dengan hasil wawancara kepada pemilik ulayat di Kapiraiya. Bagi kawan-kawan yang membaca tulisan ini, perlu ada uyapa-upaya untuk mendorong masalah tersebut serta gelar aksi sebagai bentuk penolakan terhadap kehadiran  perusahan-perusahan Illega Loging di Papua khususnya di Kapiraiya .

Suatu ketika, Pada, 16 Oktober 2015, saya di undang dari Panitia Musda Ke-II DPD KNPI Deiyai untuk mengikuti acara pelantikan pengurus DPD KNPI Periode 2015-2018 di Aula DPRP. Katika tiba, saya menjumpai tiga Pemuda yang sedang berbincang mengenai dinamika Organisasi. Mereka yang saya temui adalah Bung Mando, Kak Yoel, Kak Robi, mereka asik berdiri disebuah teras yang menghubungkan aula dan Kantor. Kemudian saya juga ikut bergabung dengan mereka.

Sudah lama, saya kenal Bung Mando, Kak Yoel, dan Kak Robi. Profesi mereka bertiga adalah PNS . Kaka Yoel kerja di Distrik Kapiraiya sebagai Bendaraha, Klau Kaka Robi, Perindangkop juga asalnya dari Kapiraiya. Bung Mando di Capil Paniai. Di kesempatan itu, Saya bermaksud untuk Tanya soal illegal Login, yang sempat saya dengar dari Pak Kadis Kapiraiya, saat Musrembang di Aula DPRD pada bulan April lalu.

Saya sempat dengar bahwa, di Kapiraiya itu ada Illegal Login. Apakah persoalan itu  benar atau tidak ?

Untuk soal itu benar. “Disana ada enam Perusahan Illegal. Mereka sudah lama beroperasi. Ke-enam Perusahan Illegal login tersebut masuk melalui hubungan kawin silang, “Suku Kamoro dan Suku Key”. Orang Pendatang (Key) ini yang desak secara Paksa ke suku Kamoro untuk memberikan izin kepada perusahan untuk melakukan operasi, “Kata Ketua Angkatan Muda Kingmi (AMKI) Kordinator Deiyai.

 Lanjutnya, Hingga kini, Orang Kamoro belum ada yang terpelajar. Namun, wajar saja jika pihak ketiga yang datang melalui hubungan perkawinan membujuk kepada pemilik ulat untuk perusahan masuk tanpa ada amdal yang jelas “Kata Robi.

Menurutnya, Soal ini hamper mengakibatkan konfik horizontal antara Suku Kamoro dan Suku Mee. Tapi, untunya Pak Kepala Distrik Kapiraiya turung di lapangan langsung jumpai Kepala Suku Kamoro dan Suku Mee, usai pertemuan menggelar pesta bakar batu (Barapen) sebagai bentuk “Perdamaian” antara kedua Suku ini. Tepatnya pada tanggal 17 Agustus 2015 lalu.  Kemudian situasi mulai kondusif hingga sekarang, tapi Operasi Illegal loging masih beroperasi, “Kata Ketua AMKI Kordinator Deiyai itu.

Semua penjelasan tadi sangat benar. “Semua hutan sudah babat hasil oleh Perusah-perusahan kayu yang masuk disana. Usai penjelasan, Kak Yoel membenarkan kata Kak Roby.

 Disela tersebut. Tak lama kemudian saya minta Om Bunamoye Mote, Admin www.timipotu.com bergabung dengan kami untuk berdiskusi pada kesempatan itu.

Ketika dengar penjelasan itu, diriku merinding. Kemudian saya rekomendasi kepada pengurus DPD KNPI yang akan dilantik harus menyikapi soal illegal login yang sedang merusak alam Papua di Deiyai. Mengapa saya mengatakn demikian, Sebab, “Pemuda adalah tulang punggung bangsa tak perlu pungkirikan serta Pemuda harus jelih melihat persoalan yang dihadapi masyarakat kecil pada msa kini.

Larang Operasi, Pither Edowai di Todong Aparat di Kapiraiya

Penjelasan yang perna saya dengar dari Ka Robi, Ka Yoel dan Kadis Kapiraiya di benarkan oleh salah satu masyarakat Kampung Idego, Paitua Pither Pinibo. Ini hasil wawancara pemilik ulayat.
“Kami ditodong senjata. Kami dikejar oleh pihak Aparat yang sedang jaga di area operasi  6 Perusahan Illegal Login di Distrik Kapiraiya Kabupaten Deiyai Papua. Enam  perusahan tersebut mencuri Kayu Gaharu, Masohi, Negara, juga Emas kami. Mereka sudah beroperasi sejak Kabupaten Deiyai belum di mekarkan.

“Kami pemilik ulayat di bikin seperti Binatang bruang !

Pada bulan lalu, Aparat mengejar saya dengan Senjata juga sekitar belasan peluruh melayang diatas kepala”.

“Kami mau bikin apa ? anak-anak kami saja tidak ada yang terpelajar, yang terpelajar pun tinggal di Kota. Kami tidak punya kekuatan untuk lawan mereka !

Tiap hari Kapal selalu bergantian. Satu Kapal datang bawah kayu Gaharu dan bibit Gaharu, satu datang lagi bawah Masohi, juga pohon Negara serta Emas, “ Dengan kehadiran perusahan-perusahan tersebut, benar-benar menguras kekayaan kami.  TUHAN menciptakan alam yang kaya raya untuk kami orang asli menikmati. Bukan pihak lain yang datang mengatur kami. Jelas Pither Pinibo, depan SD Inpres Waghete, Deiyai Papua, Jumat, (29/10/15) siang lalu.

“Operasi Illegal Login di Kapiraiya sudah masuk pada lokasi saya. Dengan kehadiran enam perusahan tersebut benar-benar menguras kekayaan alam disana. Pemerintah Daerah pun belum mampu mengani kasus tersebut. Jika proses pembiaran ini terus terjadi tentu eksistensi alam di Kapiraiya akan menjadi sebuah cerita pada kalangan public di Deiyai.

Selain itu, adapun operasi Militer disana sambil mengamankan perusahan Illegal. Kehadiran sejumlah tersebut sangat-sangat benar membunuh kami sebagai oaring asli, Jalas Agustinus Badokapa.

Lanjutnya, “Eksistensi alam terancam punah. Sekian ribu pohon dibabat habis dengan kehadiran perusahan Illegal.

“Kami heran. Siapa yang mengijinkan untuk melakukan operasi ? Ketika klarifikasi, nyatanya perusahan-perusahan tersebut dijinkan oleh Pemerintah Kabupaten Mimika. Perijinan tersebut, tanpa amdal yang jelas.

DEIYAI, Soal tapal batas adalah masalah yang sangat rumit diselesaikan, namun perlu ada perhatian serius dari Kabupaten Deiyai dan Kabupaten Mimika. Demikian Kata Ketua DPRD Deiyai, Yuneas Edowai,disela-sela wawancara, selasa, (11/8) di Aula DPRD Deiyai.

Namun, Lanjut Ketua DPRD yang baru dilantik itu, Perlu dibicarakan bersama Kepala-Kepala Suku, DPRD, dan Jajaran SKPD yang berkompeteng serta Pemerintah Provinsi Papua untuk mengurusi soal tapal batas
tersebut.

“Tentu saja akan terjadi masalah, sebab ini menyangkut PAD masuk ke khas Daerah. Oleh sebab, itu perlu ada dukungan yang sangat serius agar masalah tersebut diselesaikan secara profesional.

Selain tapal batas, kami akan serius untuk menuntaskan soal pengedaran miras di Deiyai. Sebab, Miras adalah masalah serius yang sedang mengancam eksitensi hidup generasi  Papua di Deiyai.

“Kami akan tutup tempat-tempat penjualan. Sebab, miras adalah pembunuh generasi pada masa kini, “Ujarnya.

Sementara itu, Kepala Distirk Bowodo, Jhon Dogopia mengatakan, pada bulan Mei lalu sempat terjadi konflik di area perbatasan, “Ujarnya disela temui media ini.

Dalam nsiden tersebut, 12 nyawa rakyat saya korban. Namun, hingga sekarang belum ada penanganan secara serius dari pihak Pemerintah Daerah Deiyai bahkan Pemerintah Daerah Mimika. Lanjutnya, memang ada pejabat Deiyai yang sempat turung ke lapangan, tetapi itu saat Bupati Carateker Pak Blasius Pakage.

Maka penuh harapan kami kepada agar tidak lagi terjadi konflik horisontal, “Kata Jhon Dogopia ketika ditemui media ini.




NAMA: Jackson Ikomouw (Penulis Lepas)
Nomor hp:082397630794
Alamat: Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua

0 komentar:

Posting Komentar