Oleh:
Jackson Ikomouw*)
Kondisi Penebangan Liar di Distrik Kapiraiya Kabupaten Deiyai, Papua. (FOTO/Dok) |
85%
Pulau Papua di kuasai Perusahan-perusahan Illegal. Persoalan tersebut, di
Kabupaten Deiyai Papua, perusahan Illegal Login sudah beroperasi semenjak
Kabupaten Deiyai belum di mekarkan dari Kabupaten Induk Paniai. Dengan
kehadiran persahan Illegal Login di Distrik Kapirai, apa yang terjadi di sana ?
Namun melalui tulisan ini akan saya beberkan sesuai dengan hasil wawancara
kepada pemilik ulayat di Kapiraiya. Bagi kawan-kawan yang membaca tulisan ini,
perlu ada uyapa-upaya untuk mendorong masalah tersebut serta gelar aksi sebagai
bentuk penolakan terhadap kehadiran perusahan-perusahan Illega Loging di
Papua khususnya di Kapiraiya .
Suatu
ketika, Pada, 16 Oktober 2015, saya di undang dari Panitia Musda Ke-II DPD KNPI
Deiyai untuk mengikuti acara pelantikan pengurus DPD KNPI Periode 2015-2018 di
Aula DPRP. Katika tiba, saya menjumpai tiga Pemuda yang sedang berbincang
mengenai dinamika Organisasi. Mereka yang saya temui adalah Bung Mando, Kak
Yoel, Kak Robi, mereka asik berdiri disebuah teras yang menghubungkan aula dan
Kantor. Kemudian saya juga ikut bergabung dengan mereka.
Sudah
lama, saya kenal Bung Mando, Kak Yoel, dan Kak Robi. Profesi mereka bertiga
adalah PNS . Kaka Yoel kerja di Distrik Kapiraiya sebagai Bendaraha, Klau Kaka
Robi, Perindangkop juga asalnya dari Kapiraiya. Bung Mando di Capil Paniai. Di
kesempatan itu, Saya bermaksud untuk Tanya soal illegal Login, yang sempat saya
dengar dari Pak Kadis Kapiraiya, saat Musrembang di Aula DPRD pada bulan April
lalu.
Saya sempat dengar bahwa, di Kapiraiya
itu ada Illegal Login. Apakah persoalan itu benar atau tidak ?
Untuk
soal itu benar. “Disana ada enam Perusahan Illegal. Mereka sudah lama
beroperasi. Ke-enam Perusahan Illegal login tersebut masuk melalui hubungan
kawin silang, “Suku Kamoro dan Suku Key”. Orang Pendatang (Key) ini yang desak
secara Paksa ke suku Kamoro untuk memberikan izin kepada perusahan untuk
melakukan operasi, “Kata Ketua Angkatan Muda Kingmi (AMKI) Kordinator Deiyai.
Lanjutnya,
Hingga kini, Orang Kamoro belum ada yang terpelajar. Namun, wajar saja jika
pihak ketiga yang datang melalui hubungan perkawinan membujuk kepada pemilik
ulat untuk perusahan masuk tanpa ada amdal yang jelas “Kata Robi.
Menurutnya,
Soal ini hamper mengakibatkan konfik horizontal antara Suku Kamoro dan Suku
Mee. Tapi, untunya Pak Kepala Distrik Kapiraiya turung di lapangan langsung
jumpai Kepala Suku Kamoro dan Suku Mee, usai pertemuan menggelar pesta bakar
batu (Barapen) sebagai bentuk “Perdamaian” antara kedua Suku ini. Tepatnya pada
tanggal 17 Agustus 2015 lalu. Kemudian situasi mulai kondusif hingga
sekarang, tapi Operasi Illegal loging masih beroperasi, “Kata Ketua AMKI
Kordinator Deiyai itu.
Semua
penjelasan tadi sangat benar. “Semua hutan sudah babat hasil oleh
Perusah-perusahan kayu yang masuk disana. Usai penjelasan, Kak Yoel membenarkan
kata Kak Roby.
Disela
tersebut. Tak lama kemudian saya minta Om Bunamoye Mote, Admin www.timipotu.com bergabung dengan kami untuk berdiskusi pada
kesempatan itu.
Ketika
dengar penjelasan itu, diriku merinding. Kemudian saya rekomendasi kepada
pengurus DPD KNPI yang akan dilantik harus menyikapi soal illegal login yang
sedang merusak alam Papua di Deiyai. Mengapa saya mengatakn demikian, Sebab,
“Pemuda adalah tulang punggung bangsa tak perlu pungkirikan serta Pemuda harus
jelih melihat persoalan yang dihadapi masyarakat kecil pada msa kini.
Larang
Operasi, Pither Edowai di Todong Aparat di Kapiraiya
Penjelasan
yang perna saya dengar dari Ka Robi, Ka Yoel dan Kadis Kapiraiya di benarkan
oleh salah satu masyarakat Kampung Idego, Paitua Pither Pinibo. Ini hasil
wawancara pemilik ulayat.
“Kami
ditodong senjata. Kami dikejar oleh pihak Aparat yang sedang jaga di area
operasi 6 Perusahan Illegal Login di Distrik Kapiraiya Kabupaten Deiyai
Papua. Enam perusahan tersebut mencuri Kayu Gaharu, Masohi, Negara, juga
Emas kami. Mereka sudah beroperasi sejak Kabupaten Deiyai belum di mekarkan.
“Kami
pemilik ulayat di bikin seperti Binatang bruang !
Pada
bulan lalu, Aparat mengejar saya dengan Senjata juga sekitar belasan peluruh
melayang diatas kepala”.
“Kami
mau bikin apa ? anak-anak kami saja tidak ada yang terpelajar, yang terpelajar
pun tinggal di Kota. Kami tidak punya kekuatan untuk lawan mereka !
Tiap
hari Kapal selalu bergantian. Satu Kapal datang bawah kayu Gaharu dan bibit
Gaharu, satu datang lagi bawah Masohi, juga pohon Negara serta Emas, “ Dengan
kehadiran perusahan-perusahan tersebut, benar-benar menguras kekayaan kami.
TUHAN menciptakan alam yang kaya raya untuk kami orang asli menikmati.
Bukan pihak lain yang datang mengatur kami. Jelas Pither Pinibo, depan SD
Inpres Waghete, Deiyai Papua, Jumat, (29/10/15) siang lalu.
“Operasi
Illegal Login di Kapiraiya sudah masuk pada lokasi saya. Dengan kehadiran enam
perusahan tersebut benar-benar menguras kekayaan alam disana. Pemerintah Daerah
pun belum mampu mengani kasus tersebut. Jika proses pembiaran ini terus terjadi
tentu eksistensi alam di Kapiraiya akan menjadi sebuah cerita pada kalangan
public di Deiyai.
Selain
itu, adapun operasi Militer disana sambil mengamankan perusahan Illegal.
Kehadiran sejumlah tersebut sangat-sangat benar membunuh kami sebagai oaring
asli, Jalas Agustinus Badokapa.
Lanjutnya,
“Eksistensi alam terancam punah. Sekian ribu pohon dibabat habis dengan
kehadiran perusahan Illegal.
“Kami
heran. Siapa yang mengijinkan untuk melakukan operasi ? Ketika klarifikasi,
nyatanya perusahan-perusahan tersebut dijinkan oleh Pemerintah Kabupaten
Mimika. Perijinan tersebut, tanpa amdal yang jelas.
DEIYAI, Soal tapal batas adalah masalah yang sangat
rumit diselesaikan, namun perlu ada perhatian serius dari Kabupaten
Deiyai dan Kabupaten Mimika. Demikian Kata Ketua DPRD Deiyai, Yuneas
Edowai,disela-sela wawancara, selasa, (11/8) di Aula DPRD Deiyai.
Namun, Lanjut Ketua DPRD yang baru dilantik itu, Perlu
dibicarakan bersama Kepala-Kepala Suku, DPRD, dan Jajaran SKPD yang
berkompeteng serta Pemerintah Provinsi Papua untuk mengurusi soal tapal batas
tersebut.
“Tentu saja akan terjadi masalah, sebab ini menyangkut PAD
masuk ke khas Daerah. Oleh sebab, itu perlu ada dukungan yang sangat serius
agar masalah tersebut diselesaikan secara profesional.
Selain tapal batas, kami akan serius untuk menuntaskan soal
pengedaran miras di Deiyai. Sebab, Miras adalah masalah serius yang sedang
mengancam eksitensi hidup generasi Papua di Deiyai.
“Kami akan tutup tempat-tempat penjualan. Sebab, miras adalah
pembunuh generasi pada masa kini, “Ujarnya.
Sementara itu, Kepala Distirk Bowodo, Jhon Dogopia
mengatakan, pada bulan Mei lalu sempat terjadi konflik di area perbatasan,
“Ujarnya disela temui media ini.
Dalam nsiden tersebut, 12 nyawa rakyat saya korban. Namun,
hingga sekarang belum ada penanganan secara serius dari pihak Pemerintah Daerah
Deiyai bahkan Pemerintah Daerah Mimika. Lanjutnya, memang ada pejabat Deiyai
yang sempat turung ke lapangan, tetapi itu saat Bupati Carateker Pak Blasius
Pakage.
Maka penuh harapan kami kepada agar tidak lagi terjadi
konflik horisontal, “Kata Jhon Dogopia ketika ditemui media ini.
NAMA: Jackson
Ikomouw (Penulis Lepas)
Email: jacksonikomouw@gmail.com
Nomor
hp:082397630794
Alamat:
Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua
0 komentar:
Posting Komentar