Ephy Kadepa. Saat mengikuti penyerahan Dokumen, Kepada Gubernur Papua. di Kantor Gubernur Papua, (FOTO/Ils). |
Pasti
Engkau putri west Papua, ketika mengenakan atribut (Pakean) adat Papua.
Benar-benar
Engkau menunjukan identitas sebagai putri Papua. Tanpa soda 100% murni.
Hal
tersebut, saya merasakan. Ketika melihat dua buah foto yang “ENGKAU” publikasikan
melalui akun facebook-Mu.
Sekitar pukul 07,00 WIB. Malam tadi. di sebuah tanah yang disediakan dengan free wifi Bandung Juara, dipusat Kota Kembang, Jawa Barat. Awalnya saya menjumpai adalah “Si Dia” yang sering kali berkomunikasi via-handphone itu.
Sekitar pukul 07,00 WIB. Malam tadi. di sebuah tanah yang disediakan dengan free wifi Bandung Juara, dipusat Kota Kembang, Jawa Barat. Awalnya saya menjumpai adalah “Si Dia” yang sering kali berkomunikasi via-handphone itu.
Foto
yang dipublikasi itu, menuai banyak komentar, “Yang benar-benar membanggakan,
penampilan diri-Nya.
Dia
sangat menunjukan dirinya sebagai seorang
putri Papua. Dia pula mengenakan pakean adat Suku Mee di Papua, tanpa ada
setitik pun pakean moderen. Patut diberi
apresiasi kepada seorang Mahasiswi UNCEN, Jurusan Kedokterna itu.
Walau,
dirinya lahir dan besar, dilingkungan yang berbeda gaya berpaikaian, juga
berbeda budaya berpakaian di bibir Danau, Sentani. Tetapi kecintaan dirinya terhadap budayanya sangat
menggebu.
Di
era moderenisasi ini, jarang sekali saya jumpai gaya, dan ekpresi yang di tujukan
oleh seoarang Putri asal Paniai itu.
Ketika d minta keteranga, Menurut, Baru pertama kali mengenakan pakean adat, “Sejarah
baru dalam hidup-ku, sejak Ibu-Ku melahirkan saya, belum perna mengenakan
pakeat adat Suku Mee di tanah Papua.
Lanjutnya, Za pake pakean adat
itu, Disela-sela penyerahkan sebuah dokumen sebagai bukti tuntutan 14 kursi dari
5 Kepala Suku 5 (lima) yang ditujukan kepada Bpk.Gubernur Provinsi Papua.
Tepatnya, di Kantor Gubernur Papua, Dok 2, Jayapura Papua, “Kata Ephy Kadepa,
melalu akun facebook.
“Saya sangat bangga, walapun
diri-Ku dilahirkan jahu dari tanah asal-Ku Paniai, Papua, "Kata Ephy Kadepa, yang kini berdomisli di Holandia.
Demikian curhat singkat, yang disampaikan kepada saya. Sayang Ko banya...
Demikian curhat singkat, yang disampaikan kepada saya. Sayang Ko banya...
2 komentar:
sobat itu sangat benar sekali, karena era modernisasi ini sangat segan/sulit untuk menunjukan harkat dan jatidri budaya kita. sy sanagat apresiasi buat Ephy Kadepa kelahiran sentani ini.
"Memang, Dia sangat benar. hanya satu kata, "Salut! buat Ephy
Posting Komentar