Kamis, 11 September 2014

Gadis Papua, “Ojolina”

SUATU KETIKA, ku melangkah dibawah trik  mata hari yang hampir saja kulitku melepuh. Ku memejamkan mata ku ke arah tempat turnamen futsal, tepatnya di belakan TELKOM.

 Terlihat seorang gadis hitam manis, rambut sambung, Dia asal dari Papua.  Ia mengenakan tas  lanser dibelakannya. Diri-ku penasaran, juga bertanya-tanya. Siapa dia, dan ingn-ku menegur dirinya ?Kemudian,  saya membisik teman-ku disamping saya, 

“Wee, cewe sana itu de punya nama siapa e ?  “Behh, itu cewe Timika, de punya nama Ojolina.  “Oh ya, ko tolong sampaikan simpati saya kepada Dia ee. Saya sangat penasaran dengan dirinya. 

Tapi, teman-ku menolak, untuk sampaikan salam-ku kepada seorang gadis asal timika itu.

Sesekali, “saya chat di sosial media (facebook), akan tetapi dia tidak membalasnya. Mukin karena Dia sibuk, ataukah mukin dia tra suka dengan saya.

Nomor handphonenya, sempat Dia kirim melalui messager facebook. Saat saya telpon Namun sering kali dia tra menerima panggilan (call) saya, ketika di telpon. Mukin dia sibuk dengan perkuliahan.

Ataukah mungkin sudah punya pacar, ehhmm saya tra tau. Sering kali saya curhat dengan teman, dan bertanya. Hanya ingin tahu, apakah sudah punya pacar atau belum punya.

Ojolina, dia Suku Amungme, masih status mahasiswa. Jurusan Informatikan. Diriku, sangat kangen dirinya, untuk menjumpai.

Siang kemarin, dia menelponku. Kemudian, saya minta  menjumpai dirinya. Ia bersedih lalu minta saya datang ke Jatinangor. Di sore kemarin juga saya bersama weko menuju ke kampus IKOPIN dengan menggunakan sebuah motor RX King.

Ketika tiba di sebuah asrama di dekat kampus. Saya menelponya dirinya, dia  tra menerima panggilan saya. Sekitar se-Jam saya menghabiskan waktu, di asrama mahasiswa utusan LPMAK itu.

Kemudian, saya minta Weko untuk pulang. Akhirnya kami berpulang.

Saya merasa kesal, tapi tra jadi soal buat saya. Pikirku, hal tersebut merupakan sebuah pengalaman dalam hidupku.

Namun, za yakin, suatu saat tentu akan mengjumpai diriNya. Seorang Gadis tanah Amungsa itu.



Jackson Ikomouw



0 komentar:

Posting Komentar