SUATU KETIKA, ku melangkah dibawah trik mata hari yang hampir saja kulitku melepuh. Ku
memejamkan mata ku ke arah tempat turnamen futsal, tepatnya di belakan TELKOM.
Terlihat seorang gadis hitam manis, rambut
sambung, Dia asal dari Papua. Ia
mengenakan tas lanser dibelakannya.
Diri-ku penasaran, juga bertanya-tanya. Siapa dia, dan ingn-ku menegur dirinya
?Kemudian, saya membisik teman-ku disamping saya,
“Wee,
cewe sana itu de punya nama siapa e ? “Behh,
itu cewe Timika, de punya nama Ojolina. “Oh
ya, ko tolong sampaikan simpati saya kepada Dia ee. Saya sangat penasaran
dengan dirinya.
Tapi, teman-ku menolak, untuk sampaikan salam-ku kepada seorang
gadis asal timika itu.
Sesekali,
“saya chat di sosial media (facebook), akan tetapi dia tidak membalasnya. Mukin
karena Dia sibuk, ataukah mukin dia tra suka dengan saya.
Nomor
handphonenya, sempat Dia kirim melalui messager facebook. Saat saya telpon Namun
sering kali dia tra menerima panggilan (call)
saya, ketika di telpon. Mukin dia sibuk dengan perkuliahan.
Ataukah
mungkin sudah punya pacar, ehhmm saya tra tau. Sering kali saya curhat dengan
teman, dan bertanya. Hanya ingin tahu, apakah sudah punya pacar atau belum
punya.
Ojolina,
dia Suku Amungme, masih status mahasiswa. Jurusan Informatikan. Diriku, sangat
kangen dirinya, untuk menjumpai.
Siang
kemarin, dia menelponku. Kemudian, saya minta menjumpai dirinya. Ia bersedih lalu minta saya
datang ke Jatinangor. Di sore kemarin juga saya bersama weko menuju ke kampus
IKOPIN dengan menggunakan sebuah motor RX King.
Ketika
tiba di sebuah asrama di dekat kampus. Saya menelponya dirinya, dia tra menerima panggilan saya. Sekitar se-Jam
saya menghabiskan waktu, di asrama mahasiswa utusan LPMAK itu.
Kemudian,
saya minta Weko untuk pulang. Akhirnya kami berpulang.
Saya
merasa kesal, tapi tra jadi soal buat saya. Pikirku, hal tersebut merupakan
sebuah pengalaman dalam hidupku.
Namun,
za yakin, suatu saat tentu akan mengjumpai diriNya. Seorang Gadis tanah Amungsa
itu.
Jackson Ikomouw
0 komentar:
Posting Komentar