Kamis, 14 Mei 2015

NABIRE, DI MALAM HARI


*Oleh: Jackson Ikomouw) 
 
Pada pukul 08.00 malam hari, masyarakat merasa trauma untuk beraktivitas. Banyak bahasa propaganda yang beredar via seluler, serta di kabarkan dari mulut ke mulut. Pada pertengahan bulan Mei saya datang ke Nabire. Dengan tujuan untuk mengurus, Surat Jalan ke Jakarta. Setiap petang (Siang maupun malam), saya menghabiskan waktu bersama rekan-rekan di kota yang julukan emas itu, selain itu di wifi F Tri. Sebuah pondok Wifi yang terletak di jalan Kusuma Negara dekat gereja Tabernakel.

Suatu ketika di sore itu, saya mendatangi F Tri, saya menjumpai seorang Wartawan majalahselangkah.com, sebuah media Onlline di Papua, bernama Johanes Kuayo. Saya tanya, “Bagimana dengan masalah penangkapan terhadap dirimu, saat peliputan berita tentang kontak senjata yang terjadi di Sanoba, yang telah menembakan mati Leo Magai Yogi ?

Wartawan Zonadinamika.com
Petrus Youw. Ia di Pukuli Polisi
Polres Nabire, saat liput berita.
Ini jelas Johanes, Pas waktu itu, secara kebetulan, za menuju ke arah Siriwini. Kemudian, dengar kabar soal pembunuhan TNPB-OPM Leo Magai Yogi, juga di kabarkan bahwa, Leo Magai Yogi sedang otopsi di RSUD Nabire di ruangan Intalasi Gawat Darurat (IGD) maka saya menuju ruangan tersebut untuk liput berita. Namun, akhirnya saya di tahan anggota Polres Nabire dan Timsus Polda Papua yang di tugas di Polres Nabire, “Jelasnya.

Mereka menduga saya, karena pada kesempatan tersebut saya mengenakan pakean bermotif Free West Papua “Star Morning”. “Saat itu, saya tra sadar, dengan pakean yang za kenakan.
Kemudian, semua barang bawahan saya di sita. Handphone saya pun diambil secara paksa oleh pihak kepolisian, “Jelas Wartawan MS itu.

Sesudah itu, saya dibawah oleh aparat kepolisian dengan menggunakan mobil Polisi ke Kantor Polres Nabire. Lalu, kata Kuayo, Pakean  yang saya kenakan, di gantikan dengan pakena lain oleh pihak aparat, “Demikian, jelas kuayo, Kemudian di pulangkan, “Katanya.

Bagimana dengan kondisi Petrus Youw, Wartawan Zonadinamika, yang dikabar bawah, Ia di Pukuli oknum Polisi  itu ?

Saya belum tahu, dengan kondisi Petrus Youw. Mukin Ia pukuli saat saya dibawah ke Kantor Polres Nabire, “Katanya.

Ketika saya menghubungi Petrus Youw, Ia menjelaskan, “Pade, saat itu saya sedang Peiputan di RSUD Nabire. Kemudian, saya Pukuli hingga belur. Pada kesempatan tersebut, saya mengenakan pakean bola dari Negara Berasil ,”Demikian jelas Youw.

Dua Bulan kemudian, Kabupaten Nabire akan menggelar Pilkada Bupati dan Wakil Bupati. Pemberitaan di media cetak, di publikasi tentang perekrutan PPD di masing-masing Distrik. 

Para politikus sedang persiapan, untuk bersaing pada  Pada Pilkada Kab. Nabire. Bagi Intelek yang sudah lolos seleksi syarat sedang persiapan untuk tes selanjutnya. Sementara itu, masyarakat Nabire berdiskusi tentang pelaksanaan Pilkada, sedang bagian Aktivis fokus untuk membicarakan tentang masalah-masalah sedang tumbu subur di tanah PAPUA.

Perkembangan politik jadi pokok perhatian dalam kehidupan bagi pemimpin rakyat untuk pembebasan bagi Papua. Pihaknya merasa sedang di jajah Indonesia. Dengan upaya ULMWP menjadi perbincangan hangat dalam kehidupan bangsa Papua.

Kemudian, perkembangan Politik persoalan Papua membuat traumatis untuk beraktivitas bagi warga Nabire. Pukul 9.00 wit , kota Nabire sangat sunyi. Taka ada kendaran yang melintasi jalan raya. Penculikan masih saja terjadi di Nabire. 

Operasi intelijen masih di guncang pihak keamanan. Perkumpulan anak-anak Papua terus di pantau. Oknum-oknum pihak Intelejen, masih terus memantau gerak gerik orang Papau di Nabire. 

Ini cerita: Suatu ketika di malam itu, saya bersama beberapa teman berbincang mengenai perkembangan Sepak Bola di wilayah Meewodide, dekat SMP YPK Anthonius . Tidak lama kemudian, sebuah mobil hulux menuju ke arah kami. Mobil tersebut, memancarkan lampu mobilnya jarak jahu. 

Sebelumnya, sebuah mobil ada pakir di depan RRI di Jalan Merdeka. Kami sangat menduga, saya angkat bicara, “Mobil yang ada di sana itu, kayanya ada pantau kami ! Kemudain, Aboki minta kami pinda tempat. Namun kami memenuhi permintaan Aboky. Di malam itu, terjadi penculikan  terhadap 3 nyawa orang asli Papua di Nabire.

        Seakan Nabire di Jawa Barat
Pembangunan Mesjid. di Jalan
Raya Nabire Papua.
Di Nabire satu RT/RW satu mesjid. Setiap Gang yang di dominasi kaum pendatang tentu saja ada gedung Mesjid. Pihak pemerintah pun menjadi fasilitor dalam proses pembangunan Mesjid. 

Di Jatung kota Nabire, sekitar 6 unit gedung Mesjid. Pembangunan Mesjid, di pasilitasi oleh pihak Pemerintah, dimana pemerintah Nabire memberikan kucuran dana  yang lebih besar ketimpang Gedung Gereja.

Selain itu, di Nabire sudah di bangun Pesantren, untuk membina dan atau mendidik anak usia dini tentang ajaran Islam.

0 komentar:

Posting Komentar